Memprediksi lingkungan yang berpengaruh terhadap perusahaan saat ini dan di masa mendatang.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………… 2
ANALISIS…………………………………………………………………………………. 4
DIAGNOSIS…………………………………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi dalam lingkungan bisnis telah secara otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk selalu memberikan perhatian dan tanggapan terhadap lingkungannya. Hal ini mengkondisikan perusahaan untuk kemudian merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi perubahan dan pencapaian tujuan perusahaan. Didasari atas pentingnya perumusan strategi, proses perumusan strategi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan. Rangkaian kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan ekstrnal. Analisis ini berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan.
Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan semakin cepatnya terjadi perubahan pada lingkungan usaha. Barang-barang hasil produksi dalam negeri saat ini sudah harus langsung berkompetisi dengan produk-produk dari luar negeri, dan perusahaan harus menerima kenyataan bahwa pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan cepat usangnya fasilitas produksi, semakin singkatnya daur hidup produk, dan keuntungan yang didapat pun akan semakin rendah. Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan perusahaan di dunia semakin bergejolak (turbulent), terutama sejak terjadinya krisis global dan perubahan pemerintahan berikut gejolak sosial di dalam negeri pada awal tahun 2009. Apalagi dengan kondisi internal kebanyakan perusahaan yang memburuk dan bangkrutnya sebagian perusahaan, menjadikan perhatian terhadap pengaruh dan dampak faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan menjadi sangat penting. Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun global. Sebagian dari dampak yang mereka timbulkan banyak terbukti telah mempengaruhi datangnya berbagai kesempatan usaha (business opportunities), tetapi banyak pula rekaman contoh kasus dari faktor eksternal ini yang menjadi kendala dalam berusaha (business threats and constraints).
Kita sering mendengar bagaimana perusahaan yang memiliki sistem organisasi yang baik dengan dukungan visi, misi dan rencana aksi business plan yang terencana tidak menjamin sukses dalam meraih laba. Bahkan banyak perusahaan ini mengalami penurunan dalam kinerja usahanya hanya karena kesalahan dalam menafsirkan skenario dan asumsi pengaruh lingkungan luar tersebut. Memasuki era liberalisasi dan globalisasi pada abad ke 21, para pimpinan perusahaan tidak dapat mengabaikan begitu saja perubahan- perubahan yang terjadi di sekeliling mereka, terutama jika mereka ingin meraih kemenangan. Semakin kukuhnya gejala globalisasi pasar dunia yang dipengaruhi langsung oleh berbagai kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi di Asia Pasifik, banyak membuka kesempatan berusaha bagi produsen domestik dan investor modal asing. Meluasnya jaringan organisasi dan komunikasi perusahaan global beberapa tahun sebelum terjadinya krisis perekonomian dunia, terbukti telah memberikan berbagai kesempatan berusaha bagi perusahaan-perusahaan swasta domestik di Indonesia dalam bentuk kerjasama usaha patungan (joint ventures) dan waralaba (franchising). Tetapi sebaliknya, kita saksikan bagaimana perubahan lingkungan eksternal yang berjalan dengan sangat cepatnya, seperti kejadian penyerangan gedung kembar World Trade Center dan serbuan militer Amerika Serikat ke Irak, kemudian dalam sekejap memporak- porandakan keunggulan bersaing satu negara dalam pola perdagangan antar Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun global. Sebagian dari dampak yang mereka timbulkan banyak terbukti telah mempengaruhi datangnya berbagai kesempatan usaha (business opportunities), tetapi banyak pula rekaman contoh kasus dari faktor eksternal ini yang menjadi kendala dalam berusaha (business threats and constraints).
Kita sering mendengar bagaimana perusahaan yang memiliki sistem organisasi yang baik dengan dukungan visi, misi dan rencana aksi business plan yang terencana tidak menjamin sukses dalam meraih laba. Bahkan banyak perusahaan ini mengalami penurunan dalam kinerja usahanya hanya karena kesalahan dalam menafsirkan skenario dan asumsi pengaruh lingkungan luar tersebut. Memasuki era liberalisasi dan globalisasi pada abad ke 21, para pimpinan perusahaan tidak dapat mengabaikan begitu saja perubahan- perubahan yang terjadi di sekeliling mereka, terutama jika mereka ingin meraih kemenangan. Semakin kukuhnya gejala globalisasi pasar dunia yang dipengaruhi langsung oleh berbagai kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi di Asia Pasifik, banyak membuka kesempatan berusaha bagi produsen domestik dan investor modal asing. Meluasnya jaringan organisasi dan komunikasi perusahaan global beberapa tahun sebelum terjadinya krisis perekonomian dunia, terbukti telah memberikan berbagai kesempatan berusaha bagi perusahaan-perusahaan swasta domestik di Indonesia dalam bentuk kerjasama usaha patungan (joint ventures) dan waralaba (franchising). Tetapi sebaliknya, kita saksikan bagaimana perubahan lingkungan eksternal yang berjalan dengan sangat cepatnya, seperti kejadian penyerangan gedung kembar World Trade Center dan serbuan militer Amerika Serikat ke Irak, kemudian dalam sekejap memporak- porandakan keunggulan bersaing satu negara dalam pola perdagangan antar bangsa di dunia. Pengaruh buruk dampak lingkungan eksternal kadang-kadang bersifat terselubung, dan dengan kejamnya merenggut kedudukan keunggulan persaingan beberapa perusahaan domestik yang berskala kecil dan menengah.
Kita melihat bagaimana krisis perekonomian nasional yang dilanjutkan dengan berbagai krisis politik dan sosial sejak tahun 1998 pada kenyataannya telah merubah seluruh tatanan (paradigm) melakukan kegiatan berusaha dari perusahaan-perusahaan swasta nasional di negara kita. Tanpa disadari berbagai perubahan issue non-ekonomi, seperti peristiwa bom Bali, perselisihan antar kelompok etnis, sengketa wilayah dan tuntutan kelompok Gerakan masyarakat dan huruhara, semuanya telah mengganggu pencapaian kinerja perusahaan di Indonesia dalam jangka pendek. Terakhir kali kita saksikan bagaimana datangnya Gempa di Padang telah merusak sendi-sendi perekonomian di berbagai lokalitas di kawasan Sumatra Barat. Rentetan peristiwa ini mengakibatkan lambatnya program pemulihan perekonomian nasional. Kepastian dan iklim berusaha mengalami erosi, dan risiko negara dan risiko berusaha menjadi semakin tinggi. Akhirnya dalam beberapa tahun kemudian terjadi peningkatan kasus penutupan dan kebangkrutan perusahaan.
BAB II
ANALISIS
1. Memprediksi lingkungan yang berpengaruh terhadap perusahaan saat ini
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Sekarang, masyarakat menuntut kepada perusahaan-perusahaan untuk mengembang tanggung jawab seperti itu lebih besar dari sebelumnya. Perusahaan tidak bias berprinsip “semau gue” dalam melaksanakan kegiatannya.
Pengertian Lingkup Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebgai keseluruhan dari faktor-faktor ekstren yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencangkup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.
Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik
Masyarakat pluralistic adalah kombinasi dar berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan.
Dalam masyarakat pluralistic, terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat mandiri. Berbagai kelompok tersebut dapat menyebarkan kekuatan dan mencegah terjadinya pemusatan kekuatan pada suatu segmen masyarakat saja. Hubungan-hubungan yang baik dapat terjadi dengan saling memberi melalui kompromi, bukannya dengan paksaan. Dalam hal ini, plura;isme mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai oranisasi.
Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada ekonomi, moral , etik, dan politik saja; tetapi juga menyangkut lingkungan fisik. Limbah kimia yang berbahaya bagi kehidupan di buang begitu saja ke sungai. Polusi udara juga meningkat, bahkan belum lama ini di Jakarta telah ditemukan bahwa kandungan carbon monoida dalam air hujan cukup banyak. Sehingga masyarakat Jakarta di anjurkan untuk tidak menggunakan air hujan sebagai air minum.
Usaha-usaha Memperbaiki Kesan Negatif
Untuk memperbaiki adannya kesan-kesan negative dari masyrakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah- masalah yang negative serta perlu melaksanakan kegiaan humas yang baik harus dapat menciptakan. Kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif. Saran dari pemerintah dan keluhan dari masyarakat harus diperhatikan. Kegiatan humas yang baik harus dapat meniptakan komunikasi dua arah yang serasi antara perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat, bukannya hanya berpropaganda saja.
LINGKUNGAN FISIK, ENERGI DAN KONSERVASI
Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor :
• Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk
• Perkembangan teknologi baru
• Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.
Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam di mana kita hidup dan bekerja. Air dan udara yang sebelumnya bersih, sekarang telah tercemar. Masing-masing jenis polusi berikut ini menjadi ancaman bagi lingkungan yang sehat.
Pencemaran Udara
Polusi udara ini menimbulkan dampak negative yang biasanya dikaitkan dengan penyakit jantung dan pernafasan. Kita dapat membayangkan bilamana seseorang di dalam garasi tertutup menghidukan mesin mobil, maka orang tersebut mengalami sesak nafas dan menjadi lemas.tetapi, dapat diduga bahwa pencemaran udara seperti ini berpengaruh negative pada kesehatan badan setiap orang.
Pencemaran Air
Jarak antara sumber air tanah dengan tangi peresapan (pembuangan kotoran) saling berdekatan sehingga bakteri-bakteri dalam tangki peresapan dapat merembes masuk ke sumber air. Air yang mengandung bakteri-bakteri itu tidak baik bagi kesehatan badan jika diminum.
Pencemaran Sampah Awet
Sering sampah awet, seperti kaleng bekas, botol, karet dan plastic, sulit mendapatkan pembuangan; ditanampun tidak lekas larut dalam tanah. Namun demikian masih ada pihak-pihak yang ternyata sangat membantu dalam mengurangi polusi sampah awet, yaitu para gelandangan pencari kaleng, botol dan sebagainya yang mendapatkan hasil dengan menjualnya ke pabrik-pabrik pengolahan.
Energi dan Konservasi
Di Indonesia sumber energi minyak bumi sudah lama digunakan di samping batu bara dan air. Kemudian muncul penggunaan gas alam yang juga dihasilkan di dalam negri dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan penggunaan sumber energi matahari serta kemungkinan penggunaan tenaga nuklir.
Dari sumber energi tersebut kiranya energi matahari data memberikan prospek penggunaan yang baik di masa depan mengingat bahaya yang hamper tidak ada, biayanya murah dan bebas polusi. Sebagian besar penggunaan energi di dunia saat ini masih bergantung pada minyak dan gas.
LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN PERPAJAKAN
Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Apabila pengeluaran pemerintah lebih besar dari penghasilannnya maka akan terjadi defisit. Untuk menutup defisit ini dapat dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Jumlah uang yang dipinjam dengan cara ini disebut utang Negara.
Ada beberapa macam pajak yang di kenakan oleh pemerintah antara lain;
1. Pajak Tidak Langsung, besarnya pajak ini ditambahkan pada harga barang tersebut pada saat kepada masyarakat. Pajak tersebut dinamakan pajak penjualan (ppn)
1. Pajak Langsung., pajak langsung adalah pajak langsung karena langsung dikenakan atau di pungut pada membayar pajak. Macam pajak lain yang dapat digolongkan sebagai pajak langsung ini adalah pajak pendapaan (ppd), pajak perseroan (pps) an pajak dividen.
Secara keseluruhan penerimaan pemerintah dapat diperoleh dari:
o Penerimaan dalam negeri, meliputi : pajak tidak langsung, penerimaan minyak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak ii meliputi denda-denda, iuran, retribusi, hasil lelang, bagian laba perusahaan dan lain-lain.
o Penerimaan pembangunan, meliputi : bantuan program dan bantuan proyek
Sedangkan seluruh pengeluaran Pemerintah dapat dikelompokan ke dalam
• Pengeluaran rutin, antara lain berupa : belanja pegawai, belanja barang . subsidi daerah otonom, bunga dan cicilan utang serta pengeluaran lain.
• Pengeluaran pembangunan
LINGKUNGAN HUKUM
Hkum yang ada di Indonesia dapat dikelompokan ke dalam : (1) hokum public dan (2)hokum privat.
Hukum Publik
Hukum public ini mengatur masalh-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan dan keamanan. Hokum tetangga hukum tatausaha dan hokum pidana.
Hukum Privat
Hokum privat merupakan hokum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepeningan seseorang dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Termasuk ke dalam hokum privat adalah hokum perdata dan hokum dagang.
LINGKUNGAN PEMERINTAH
Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha
Keuntungan-keuntungan ekonomi juga merupakan alas an bagi pemerintah untuk memberikan bantuan, disamping alas an keamanan dan alasan-alasan lain
a. Bantuan di Bidang transportasi,
tidak sedikit bantuan Pemerintah dib dang transportasi. Hampi di setiap sector pengangkutan, pemerintah banyakmemegang peranan pada sector perkereta-apian, misalnya : sepenuhnya di kuasai pemerintah.
b. Bantuan pada perusahaan-Perusahaan Kecil
Bantuan kepada perusahaan –perusahaan kecil dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
• Bantuan financial;
• Bantuan pemberian kontrak; serta
• Bantua teknik dan manajemen.
c. Bantuan di Bidang Komunikasi
bidang komunikasi yang meliputi kegiatan-kegiatan siaran radio, televise, telepon dan sebagainya hamper seluruhnya dikuasai dan diatur oleh pemerintah. Bidang komunikasi ini juga didukung dengan usaha-usaha pengembangan ruang angkasa seperti penggunaan satelit.
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Lingkungan internasional merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan maslah perekonomian dunia. Keadaan perekonomian nasional menjadi saling terpengaruh dan saling tergantung pada maslah-masalah internasional. Krisi energi yang terjadi sesudah tahun 1973 menyebabkan beberapa Negara pengimpor minyak mengalami kesilitan. Perusahaan multinasional mereka membuat barang dan jasa untuk melayani konsumen di seluruh dunia.
Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran ini menggambarkan transaksi-transaksi internasional, yaitu jumlah utang Negara x kepada Negara y dan jumlah utang dari Negara y kepada Negara x. suatu konsep pentingnya yang berhubungan dengan neraca pembayaran adalah neraca perdagangan.
Perusahaan-perusahaan Multinasional
Perusahaan-perusahaan Multinasional kebanyakan bersal dari Negara-negara eropa, Amerika dan Jepang. Pasar yang di kuasainya meliputi beberapa Negara selain negaranya sendiri, perusahaan-perusahaan di amerika seperi : Ford, Johnson & Johnson, Coca cola dan sebagainya. Mereka memperluas pasarnya ke Negara-negara lain dengan tujuan untuk menampung kelebihan hasil produksinya di atas kebutuhan unuk konsumsi dalam negeri.
Kegiatan-kegiatan Multinational
Perusahaan-perusahan Multinasional bertujuan memasrkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu Negara saja. Tetapi juga ke Negara-negara lain. Kemudian mendirikan perusahaan perakitan/assembling di Negara kedua untuk melayani kebutuhannya di samping Negara ketiga yang ada di sekitarnya. Perusahaan-perusahaan Multinasional beroprasi di suatu Negara untuk mengembangkan pasarnya secara ekonomis dan berusaha memanfaatkan politik yang menguntungkan. Untuk menjalankan kegiatanya perusahaan tersebut dapt berbentuk suatu joint venture, perjanjian lisensi atau kontrak-kontrak khusus.
Masuknya Perusahaan-perusahaan Multinasional ke Indonesia ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 1tahun 1967 yang disempurnakan dengan Undang-undang nomor 11tahun 1970 tentang Peranan Modal Asing (PMA).
Gambaran pengaruh lingkungan bila diterapkan di 3 jenis perusahaan sebagai berikut:
1. Jasa
2. Investasi keuangan / jasa keuangan
3. Manufaktur
a) Jasa
Contohnya hotel –> aktifitas terkait jasa kepuasan konsumen yang menginap di hotel tersebut
Pengaruh penerapan manajemen lingkungan yang baik:
Fisik –> dampak lingkungan kecil: – limbah cair rumah tangga
- energi
- limbah dapur
- dst.
Virtual –> manajemen lingkungan bisa menimbulkan kebetahan dari pelanggan terhadap suasana
ramah lingkungan, suasana dekat dengan alam, mendorong kesatuan dengan alam lewat keteraturan,
disiplin, dan pelayanan yang tulus dari karyawan hotel.
Sasaran lingkungan dapat meliputi:
- meminimalkan dampak lingkungan
- kenyamanan lingkungan pada tamu
- moral yang tinggi dari karyawan hotel bisa tercermin dan dirasakan tamu (seperti kepercayaan,
keteraturan, disiplin, customer oriented services).
b) Keuangan / investasi
Aktifitas manajemen lingkungan terkait dengan jasa kepuasan konsumen –> besar dana, ketepatan
pembayaran, konsultan finansial, dst. Terkait langsung dengan tingkat kepercayaan antara institusi
pemodalan dan pelanggan.
Tindakan mengawasi permodalan untuk tindakan melindungi lingkungan dan perhatian pada karyawan
akan membuahkan rasa Saling percaya (mutual trust) antara manajemen dan karyawan. Kebutuhan
karyawan tersebut bisa dari segi keselamatan dan kesehatan kerja, kenyamanan dan keamanan kerja. Di
Jepang bahkan termasuk masalah keluarga, suami / istri, anak, juga diperhatikan oleh atasannya di
perusahaan.
Bila manajemen ingin karyawan lebih berprestasi, kembali ke prinsip inner-outer –> upaya harus dari
pembenahan diri sendiri dulu menunjukkan prestasi, baru disebarkan keluar (prinsip inner-outer Covey
(1997), dan manajemen kalbu Aa Gym).
Tingkat kepercayaan (saling percaya) antara karyawan dan manajemen juga dapat ditingkatkan lewat
kesadaran karyawan bahwa upaya manajemen adalah termasuk memperhatikan generasi mendatang
termasuk anak-anak mereka lewat upaya perlindungan lingkungan. Terbukti dalam penelitian sebelumnya,
bila pihak manajemen mempraktekkan hal ini dan disadari karyawan, maka tingkat kepercayaan karyawan
semakin besar. (Purwanto, 2002).
Sasaran lingkungan keuangan bila dikaitkan dengan konsumen lingkungan:
fisik –> meminimalkan dampak lingkungan –> operasional dan perawatan gedung, penggunaan dana
untuk merusak lingkungan baik langsung maupun tak langsung
virtual –> membangun rasa saling percaya bila perusahaan mengetahui penggunaan dana untuk tujuan
melindungi lingkungan, teratur, disiplin, meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Konsumen lingkungan adalah juga dikenal sebagai interested parties, minimal 5 aktor: pelanggan,
karyawan, Pemerintah, investor, masyarakat.
c) Manufaktur
Bila menggunakan pertimbangan siklus hidup akan membawa pada pengurusan produk / product
stewardship yang melibatkan peran serta dari masyarakat dan interested parties lebih besar, dan
peningkatan imej perusahaan dapat efektif dilakukan.
Sasaran lingkungannya:
fisik –> meminimalkan dampak lingkungan lewat PP, DfE, Product Stewardship, dst., meminimalkan
dampak kesehatan dan keselamatan pekerja.
virtual –> meningkatkan motivasi kerja, keteraturan, kedisiplinan, dan kepercayaan karyawan dan
interested parties terhadap apa yang dilakukan perusahaan. Imej bisa diarahkan pada pembentukan
celah pasar / segmen pasar baru.
Dasar kepercayaan tersebut bila dikelola dengan baik dapat meningkatkan motivasi kerja, pada
akhirnya dapat memuluskan upaya menuju organisasi belajar. Menurut Senge (1994), organisasi belajar
memiliki ciri 5 disiplin belajar:
1. Personal mastery
2. Mental model
3. Shared thinking
4. System thinking
5. Team learning
2. Memperkirakan kondisi lingkungan di masa datang
Gambaran mengenai prediksi situasi masa depan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi penentuan
arah kebijakan strategi perusahaan, termasuk bidang lingkungan, antara lain
1) Organisasi lebih ramping (lean) dan datar (flat)
2) Organisasi lebih bersih (clean)
3) Masa maraknya paham ‘sustainable development’, pengembangan / pertumbuhan dengan visi
berkelanjutan.
4) Tuntutan konsumen diberbagai wilayah akan produk ‘green’ sangat tinggi.
5) Segi teknologi, masa penggunaan IT sangat intens dan tinggi, hampir semua data tersedia dalam
bentuk digital.
6) Persaingan antar perusahaan sangat kuat, sebagai imbas sangat luasnya saluran informasi mengenai
dan jasa.
7) Budaya yang dianut organisasi adalah budaya informasi, banyak keputusan didasarkan keakuratan dan
kecepatan informasi.
8) ‘Borderless competitiveness’ dimana persaingan terjadi tanpa dibatasi sekat negara dan wilayah.
BAB III
DIAGNOSIS
1. Apakah kondisi lingkungan saat ini dan masa depan ada disparatis ( kesenjangan )
Ya, Melihat gambaran perubahan masa depan diatas yang memerlukan bentuk perusahaan yang mampu
beradaptasi secara cepat, dibutuhkan bentuk perusahaan yang mampu belajar dengan cepat. Karena itu
bentuk organisasi belajar (learning organization) merupakan pilihan yang relevan untuk menjawab
tantangan semacam ini. Ini sesuai dengan tuntutan era bisnis masa depan yang dikenal pula sebagai era
ekonomi pengetahuan.
Jalur informasi yang semakin terbuka dan tanpa batas memungkinkan perkembangan infomasi dan
pengetahuan aktor bisnis semakin cepat. Batasan fisik sudah semakin berkurang, seiring tuntutan pelanggan
yang semakin besar. Untuk mengantisipasinya perusahaan banyak berpaling pada bentuk mengelola aset
non-fisik dari manusia yaitu pengetahuannya. Ini tentu masuk akal karena yang dibutuhkan dan bernilai
bagi perusahaan dalam diri manusia adalah pengetahuannya karena peran fisik sudah banyak diambil alih
teknologi pembantu aktifitas manusia. Sehingga timbul faham mengelola bisnis dalam cara lain yang
disebut manajemen pengetahuan (knowledge management; Pojasek, 2001).
2. Apakah perubahan strategi perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.
a) Fokus ke core-competence, visi dan misi perusahaan secara keseluruhan.
b) Fokus ke proses. Ke penyebab masalah lingkungan dan limbah, dengan pertolongan perangkat kualitas
TQEM.
c) Fokus ke nilai tambah lingkungan. Mengetahui nilai tambah lingkungan. Pertanyaan dasar: apa yang
dapat diberikan aspek-aspek lingkungan sebagai nilai tambah pada pemegang saham perusahaan?
d) Menyusun optimalisasi nilai tambah yang dapat dilakukan dalam bentuk strategi lingkungan
perusahaan.
e) Komunikasi hasilnya secara efektif dengan menggunakan sebanyak mungkin bahasa moneter dan
kuantifikasi aspek kualitatif.
3. Apakah perlu ada upaya khusus untuk mengurangi disparatis strategic yang terjadi
Melihat gambaran perubahan masa depan diatas yang memerlukan bentuk perusahaan yang mampu
beradaptasi secara cepat, dibutuhkan bentuk perusahaan yang mampu belajar dengan cepat. Karena itu
bentuk organisasi belajar (learning organization) merupakan pilihan yang relevan untuk menjawab
tantangan semacam ini. Ini sesuai dengan tuntutan era bisnis masa depan yang dikenal pula sebagai era
ekonomi pengetahuan.
Jalur informasi yang semakin terbuka dan tanpa batas memungkinkan perkembangan infomasi dan
pengetahuan aktor bisnis semakin cepat. Batasan fisik sudah semakin berkurang, seiring tuntutan pelanggan
yang semakin besar. Untuk mengantisipasinya perusahaan banyak berpaling pada bentuk mengelola aset
non-fisik dari manusia yaitu pengetahuannya. Ini tentu masuk akal karena yang dibutuhkan dan bernilai
bagi perusahaan dalam diri manusia adalah pengetahuannya karena peran fisik sudah banyak diambil alih
teknologi pembantu aktifitas manusia. Sehingga timbul faham mengelola bisnis dalam cara lain yang
disebut manajemen pengetahuan (knowledge management; Pojasek, 2001).
DAFTAR PUSTAKA
• Manajemen_lingkungan_x.pdf
• http://www.scribd.com/doc/20583476/makalah-2-LINGKUNGAN-EKSTERNAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar